ABOUT SEMARANG – Asma adalah kondisi kronis yang dapat menyerang saluran pernapasan siapa saja, termasuk orang dewasa.
Meskipun sering kali dianggap hanya masalah yang menyerang anak-anak, kenyataannya asma bisa muncul pada usia dewasa, bahkan tanpa riwayat sebelumnya.
Namun, sayangnya, gejala awal asma pada orang dewasa sering kali diabaikan atau disalahartikan sebagai penyakit lain.
Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mengendalikan kondisi ini dan menjaga kualitas hidup.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang gejala asma pada orang dewasa dan bagaimana cara menghadapinya.
Gejala awal asma pada orang dewasa bisa terasa ringan dan tidak terlalu spesifik.
Hal ini sering kali membuat penderita tidak sadar bahwa mereka mulai mengalami gejala asma.
Beberapa ciri-ciri awal yang perlu diwaspadai antara lain, dikutip dari laman Eka Hospital:
- Batuk Kronis: Batuk yang tidak kunjung sembuh, terutama di malam hari atau setelah berolahraga. Batuk ini mungkin tidak disertai dahak atau hanya sedikit.
- Napas Pendek: Mudah terengah-engah atau merasa kehabisan napas saat melakukan aktivitas ringan yang sebelumnya tidak bermasalah.
- Dada Terasa Berat: Sensasi seperti ada tekanan atau beban di dada yang membuat pernapasan terasa lebih sulit.
- Mengi Ringan: Bunyi siulan saat bernapas, yang mungkin hanya terdengar saat menarik atau menghembuskan napas dalam.
- Sulit Tidur: Gejala asma sering kali memburuk pada malam hari, menyebabkan batuk atau sesak yang mengganggu tidur.
Gejala-gejala ini sering kali dianggap remeh, padahal mereka bisa menjadi tanda awal asma yang memerlukan perhatian medis segera.
Meskipun sesak napas dan mengi merupakan gejala klasik asma, keduanya tidak selalu muncul pada semua penderita asma.
Beberapa orang, terutama pada tahap awal atau pada jenis asma yang tidak biasa, mungkin hanya mengalami batuk kronis atau rasa dada berat tanpa mengi yang jelas.
Oleh karena itu, penting untuk tidak hanya fokus pada dua gejala ini saja. Gejala lain seperti batuk malam hari atau napas pendek saat beraktivitas bisa menjadi indikator awal yang lebih signifikan.
Batuk karena asma memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari batuk biasa.
Batuk biasa umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan akan membaik dalam beberapa hari atau minggu.
Sementara itu, batuk akibat asma cenderung:
- Sering Memburuk di Malam Hari: Batuk yang lebih intens, terutama pada malam hari atau dini hari.
- Pemicu Tertentu: Batuk asma bisa dipicu oleh alergen seperti debu, bulu binatang, atau serbuk sari, serta oleh udara dingin atau asap rokok.
- Gejala Penyerta: Batuk ini sering disertai dengan sesak napas, mengi, atau rasa berat di dada.
- Respons Terhadap Inhaler: Batuk karena asma cenderung mereda setelah menggunakan inhaler pelega.
Jika Anda mengalami batuk yang terus-menerus dengan ciri-ciri tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Gejala asma pada orang dewasa dapat muncul dengan dua pola yang berbeda.
Pada sebagian orang, gejala bisa muncul secara tiba-tiba, terutama setelah terpapar alergen atau iritan tertentu.
Namun, pada beberapa orang lainnya, gejala asma dapat berkembang secara perlahan, dengan batuk kronis atau napas pendek yang semakin memberat selama beberapa minggu.
Stres dan emosi yang kuat dapat memicu atau memperburuk gejala asma.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan melepaskan zat kimia yang menyebabkan penyempitan saluran pernapasan, sehingga memicu serangan asma.
Mengelola stres melalui teknik relaksasi atau meditasi bisa sangat bermanfaat untuk penderita asma.
Cuaca dan kondisi lingkungan juga dapat berpengaruh besar terhadap gejala asma. Beberapa faktor yang dapat memperburuk asma antara lain:
- Udara Dingin dan Kering: Dapat mengiritasi saluran pernapasan.
- Perubahan Cuaca Ekstrem: Perubahan tekanan udara atau kelembaban bisa memicu gejala asma.
- Polusi Udara: Partikel berbahaya di udara dapat mengiritasi paru-paru dan memperburuk asma.
- Alergen Lingkungan: Debu tungau, serbuk sari, atau bulu binatang bisa menjadi pemicu reaksi alergi yang memperburuk gejala asma.
Mengingat faktor-faktor ini, sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari paparan polusi atau alergen.
Meskipun asma sering kali muncul pada usia dini, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan asma pada usia dewasa (adult-onset asthma).
Beberapa faktor risiko utama meliputi:
- Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat asma atau alergi, Anda lebih berisiko mengalaminya.
- Alergi atau Eksim: Orang dengan riwayat alergi atau eksim cenderung lebih rentan terhadap asma.
- Paparan Iritan Paru-paru: Terpapar asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia berbahaya di tempat kerja.
- Infeksi Saluran Pernapasan pada Masa Kecil: Infeksi paru-paru berat saat kecil dapat meningkatkan risiko asma di kemudian hari.
- Obesitas: Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dengan peningkatan risiko asma.
Ya, asma dapat berkembang pada usia dewasa meskipun sebelumnya tidak ada riwayat kondisi ini.
Kondisi ini dikenal sebagai adult-onset asthma dan bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti paparan iritan baru, infeksi virus yang parah, atau perubahan hormonal.
Jika Anda mengalami gejala asma, terutama sesak napas yang semakin memberat, segera lakukan langkah-langkah berikut:
- Duduk Tegak: Hindari berbaring karena bisa memperburuk sesak napas.
- Gunakan Inhaler atau Nebulizer: Jika Anda memiliki inhaler pelega, gunakan sesuai dosis anjuran dokter. Inhaler dapat membantu meredakan gejala dalam beberapa menit.
- Hindari Pemicu: Jauhi alergen atau iritan yang mungkin memicu serangan asma.
- Tenangkan Diri: Jangan panik. Cobalah bernapas perlahan untuk menenangkan tubuh.
- Cari Bantuan Medis: Jika gejala tidak membaik, segera cari pertolongan medis.
Asma pada orang dewasa sering kali diabaikan karena gejalanya yang mirip dengan penyakit lain.
Namun, dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, asma dapat dikelola dengan baik dan kualitas hidup penderita dapat ditingkatkan.
Jika Anda merasa mengalami gejala yang mengarah pada asma, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang sesuai.
Edukasi diri mengenai asma adalah langkah awal yang penting untuk hidup lebih sehat dan bebas dari gangguan pernapasan.***
News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.