Amalan Bulan Rabiul Awal 2025: Raih Berkah Maulid Nabi dengan 5 Ibadah Ini

ABOUT SEMARANG– Umat Islam di seluruh dunia saat ini tengah memasuki salah satu bulan paling istimewa dalam kalender Hijriah, yaitu Bulan Rabiul Awal 1447 H, yang bertepatan dengan 25 Agustus 2025 dalam kalender Masehi.

Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Maulid Nabi, karena merupakan bulan kelahiran manusia paling mulia, Nabi Muhammad SAW.

Kehadiran Rabiul Awal tidak hanya menjadi momentum sejarah, tapi juga menjadi ajakan bagi umat Muslim untuk memperbanyak amalan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT serta meneladani akhlak Rasulullah SAW.

Dilansir dari berbagai sumber Islam klasik dan modern, para ulama menganjurkan sejumlah amalan utama yang bisa dikerjakan selama Bulan Rabiul Awal untuk meraih syafaat dan keberkahan dari Allah SWT.

1. Memperbanyak Membaca Sholawat

Amalan pertama dan paling ditekankan selama Rabiul Awal adalah memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Syekh Abdul Hamid Qudus menyebut, dianjurkan untuk membaca sholawat sebanyak-banyaknya di bulan ini sebagai bentuk cinta dan syukur atas kelahiran Rasulullah.

“Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini (Rabiul Awwal) untuk memperbanyak melakukan puasa sunah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat Nabi Muhammad Saw,” – Syekh Abdul Hamid Qudus.

2. Menjalankan Puasa Sunnah

Amalan selanjutnya adalah menjalankan puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, atau puasa lainnya.

Hal ini sesuai dengan hadis Nabi ketika ditanya alasan beliau berpuasa hari Senin, “Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu.” (HR. Muslim)

Berpuasa di hari Senin selama Rabiul Awal menjadi salah satu bentuk penghormatan atas kelahiran Nabi dan menunjukkan rasa syukur kepada Allah.

3. Memperingati Maulid Nabi SAW

Puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada 12 Rabiul Awal 1447 H atau 5 September 2025, yang juga ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional.

Banyak umat Muslim memperingatinya dengan membaca kisah hidup Rasulullah, mengadakan majelis ilmu, dan berdzikir bersama.

Imam Suyuthi menyebutkan bahwa membacakan kisah kelahiran Nabi SAW mendatangkan malaikat, rahmat Allah, dan doa dari para malaikat utama seperti Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail.

4. Membaca Al-Qur’an dan Merenungi Maknanya

Rabiul Awal juga menjadi momentum untuk membaca dan mentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan perjuangan, akhlak, dan misi kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Ini bisa menjadi sarana meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah dan menjadikannya sebagai panutan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Bersedekah dan Berbuat Baik

Mengikuti jejak akhlak Nabi Muhammad SAW berarti menunjukkan kepedulian kepada sesama.

Di bulan yang mulia ini, umat Muslim dianjurkan memperbanyak sedekah, membantu orang miskin, mengunjungi orang sakit, dan menyebarkan kebaikan.

“Nabi SAW adalah pribadi paling dermawan, dan kedermawanannya meningkat pada bulan-bulan yang istimewa.”

Secara bahasa, Rabiul Awal berarti “musim semi pertama”.

Dalam konteks Arab klasik, bulan ini menandai masa ketika masyarakat kembali menetap setelah musim pengembaraan.

Nama ini juga menunjukkan kemakmuran, kesejukan, dan kedamaian—makna yang selaras dengan kehadiran Nabi sebagai rahmat bagi semesta alam.

Allah SWT berfirman:

“Katakanlah: ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.’” (QS. Yunus: 58)

Ulama besar seperti Al-Syaikh Ibnu al-Haj menganjurkan agar umat Islam memuliakan bulan ini dengan meningkatkan amal saleh dan meneladani akhlak Rasulullah SAW.

Bulan Rabiul Awal bukan hanya peringatan atas sejarah, tapi merupakan kesempatan besar bagi umat Islam untuk menyegarkan iman, memperbanyak amal ibadah, dan menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Dengan menjalankan amalan-amalan utama seperti sholawat, puasa sunnah, membaca Al-Qur’an, memperingati Maulid, dan bersedekah, insyaAllah kita bisa meraih berkah dan syafaat dari Nabi tercinta.***