ABOUT SEMARANG – Pecinta film horor sci-fi bersiaplah! Waralaba legendaris Alien kembali menyapa penggemarnya lewat serial perdana bertajuk Alien: Earth yang resmi tayang di Disney+ mulai 12 Agustus 2025.
Serial ini menjadi babak baru dari kisah perburuan makhluk mematikan xenomorph, namun kali ini latarnya bukan di luar angkasa melainkan di Bumi.
Kehadiran Alien: Earth menjadi langkah berani sekaligus penyegaran dalam jagat waralaba yang sudah bertahan lebih dari empat dekade.
Dengan 8 episode yang tayang setiap hari Selasa, serial ini menjanjikan horor, aksi, dan konflik korporasi yang mencekam.
Alien: Earth mengambil latar waktu pada tahun 2120, atau dua tahun sebelum peristiwa di film Alien pertama (1979) yang terjadi pada 2122.
Namun, perlu dicatat bahwa ada dua film lain yang secara kronologis terjadi sebelum serial ini, yakni:
– Prometheus (2089–2093)
– Alien: Covenant (2104)
Meskipun demikian, kreator serial ini, Noah Hawley, menyatakan bahwa Alien: Earth tidak mengambil inspirasi langsung dari dua film prekuel tersebut.
Artinya, penonton baru tetap bisa menikmati serial ini tanpa harus menonton film-film sebelumnya.
Namun, jika kamu ingin pengalaman menonton yang lebih dalam, menonton film Alien (1979) tetap direkomendasikan untuk mengenal asal-usul xenomorph, makhluk alien mematikan yang menjadi pusat konflik di hampir seluruh cerita dalam franchise ini.
Sinopsis Alien: Earth: Xenomorph Kini di Bumi!
Serial ini dimulai ketika USCSS Maginot, sebuah kapal penelitian misterius, mengalami pendaratan darurat di Bumi.
Dari kecelakaan itu, muncul karakter utama bernama Wendy, yang merupakan hibrida pertama, robot dengan kesadaran manusia.
Dunia Alien: Earth memperkenalkan era baru yang disebut Era Korporasi, di mana lima korporasi besar menguasai Bumi:
1. Prodigy
2. Weyland-Yutani
3. Lynch
4. Dynamic
5. Threshold
Dalam era ini, manusia, cyborg, dan makhluk sintetik hidup berdampingan.
Namun, semuanya mulai runtuh ketika CEO Prodigy Corporation menciptakan hibrida, teknologi mutakhir yang mengaburkan batas antara mesin dan manusia.
Ketegangan meningkat saat kapal Weyland-Yutani bertabrakan dengan Prodigy City, menciptakan kekacauan dan konflik antar korporasi.
Di tengah kerusuhan tersebut, Wendy dan para hibrida lainnya harus menghadapi ancaman xenomorph, yang kali ini hadir dalam wujud jauh lebih menyeramkan dan brutal dari sebelumnya.
Menurut Noah Hawley, Alien: Earth dirancang sebagai cerita yang bisa berdiri sendiri, cocok untuk penonton baru. Jadi, kamu tak perlu bingung meski belum pernah menyentuh satu pun film Alien sebelumnya.
Namun, bagi fans lama, serial ini tetap menghadirkan berbagai elemen familiar dan referensi subtil terhadap waralaba aslinya, mulai dari nama korporasi Weyland-Yutani, kehadiran kapal luar angkasa, hingga nuansa teror yang khas dari franchise ini.
Tidak seperti film-film sebelumnya yang berfokus pada misi luar angkasa, Alien: Earth menggali konflik politik, korporasi, dan etika manusia vs teknologi.
Serial ini juga mengeksplorasi eksperimen genetika dan transhumanisme, menjadikannya lebih kompleks namun tetap mencekam.
Kehadiran karakter Wendy, robot yang punya emosi dan kesadaran manusia menjadi sorotan utama.
Apakah ia akan menjadi penyelamat atau malah ancaman baru bagi umat manusia?
Alien: Earth hadir sebagai napas segar dalam franchise Alien, membawa cerita ke arah baru namun tetap mempertahankan inti horor dan survival yang jadi ciri khasnya.
Dengan latar futuristik dan konflik korporasi yang relevan, serial ini berpotensi menjadi tontonan wajib bagi penggemar fiksi ilmiah maupun pendatang baru.
Jangan lupa, Alien: Earth tayang eksklusif di Disney+ mulai 12 Agustus 2025, dengan episode baru hadir setiap Selasa. Siapkah kamu menghadapi xenomorph kali ini di planet kita sendiri?***
Game Center
Game News
Review Film
Rumus Matematika
Anime Batch
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
Berita Terkini
review anime
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.